BPBD Kota Malang (3/3/18) – Masih ingat kejadian longsor di kawasan Jalan Muharto? Kejadian longsor tersebut hanyalah sedikit dari sekian banyak kejadian bencana longsor di Kota Malang.
Dikutip dari rilis resmi Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Malang, periode bulan Februari 2018 telah teridentifikasi 25 kali kejadian bencana. Dari angka tersebut 10 diantaranya adalah kejadian longsor. Sedangkan sisanya adalah genangan air, pohon tumbang, kebakaran dan kejadian lainnya. Menurut David, salah satu operator Pusdalops saat ditemui di ruang kerjanya menyebutkan bahwa kejadian longsor tersebut mendominasi jenis bencana di Kota Malang. Bulan Februari saja sudah 10 kejadian, sedangkan bulan Januari silam sebanyak 21 kejadian longsor.
“Kalau Januari ada 35 kali kejadian sedangkan Februari ada 24 kejadian, jadi total 59 kejadian. Itu baru dua bulan lho” kata David. Disebutkan pula sebaran kejadian hampir merata di 5 kecamatan. Longsor ini berdasarkan pantauan tim monitoring Bidang PK rata-rata berada di tebing maupun bantaran sungai. Lantaran banyaknya kejadian longsor itu pulalah BPBD makin getol meng-sosialisasikan kesiapsiagaan bahaya longsor, apalagi ancaman tersebut makin meningkat seiring masih berlangsungnya musim hujan.
“Kami berharap warga makin sadar akan bahaya longsor. Tingkatkan kewaspadaan dimulai dari tingkat yang terkecil yakni keluarga” tambah David. Dalam rilis juga diterangkan jumlah kerugian akibat bencana. Selama periode Februari kerugian mencapai 1,5 miliar atau tepatnya Rp. 1.561.804.000,- menurun dibanding periode Januari sebesar Rp. 2.535.691.000,-.
“Walaupun trend nya menurun tapi kami harap masyarakat berhati-hati. Khususnya bagi yang rumahnya di tebing sungai dan rawan longsor” imbuh David menutup pembicaraan. (Zie)