BPBD Kota Malang – Kerjasama dalam hal penanganan bencana merupakan hal yang terus dilakukan untuk meminimalisir tingkat risiko yang akan terjadi. Hal ini juga dilakukan BPBD Kota Malang untuk menekan angka indeks risiko bencana yang berada di Kota Malang khususnya.
Tepatnya Selasa (27/3/2018) dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama antara BPBD Kota Malang dengan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK ASIA) Malang. Inti dari perjanjian kerja sama ini dilakukan yaitu tentang penggunaan EWS (Eearly Warning System) atau alat pengukur curah hujan yang rencana akan dipasang di daerah Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Alat yang digagas oleh peneliti dari Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengadian Kepada Masyarakat (LP3M STMIK Asia Malang) yang didanai oleh Kemenristek Dikti ini nantinya akan dihibahkan kepada BPBD Kota Malang untuk dioperasionalkan.
J.Hartono selaku Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang saat menandatangani Surat Kerjasama ini menyampaikan sangat berterima kasih kepada pihak STMIK Asia karena bisa dibantu dengan alat tersebut, tutur Hartono saat ditemui di ruangannya.
“Perjanjian ini tidak hanya ini, nantinya kedepannya juga apabila ada mahasiswa atau dosen yang akan melakukan penelitian terkait bencana bisa datang ke tempat kami”, imbuh Hartono.
Muhammad Rofiq selaku Ketua STMIK Asia menuturkan bahwa nantinya Alat EWS ini akan disambungkan secara online ke Pusdalops, sehingga nantinya operatornya juga dari BPBD sendiri, tutur Rofik saat bincang-bincangnya.
“Tidak hanya itu, nantinya kita dari STMIK juga akan memberikan tentang sistem kerjanya dan cara pengoprasiannya kepada operatornya,” imbuh Rofiq. Dengan adanya alat ini, nantinya akan dapat bermanfaat bagi BPBD Kota Malang dan khususnya masyarakat Kota Malang untuk Menuju Malang sebagai Kota Tangguh.(Rue)