Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melalui Pusdalops PB merilis rekapitulasi kejadian bencana periode Juni 2018. Rilis rutin ini disampaikan dengan maksud agar warga Malang baik instansi terkait, pemerhati sampai civitas akademika mengetahui data kejadian bencana yang ada. Dalam rekapitulasi ini pula disebutkan daftar kejadian bencana baik di masing-masing kecamatan maupun jenis kejadian bencana hingga jumlah kerugian yang diderita.

Pada bulan Juni 2018 terdapat 9 kali kejadian dengan rincian 1 tanah longsor, 3 kali kebakaran, 4 pohon tumbang dan 1 kejadian lain-lain. Kejadian ini sedikit lebih tinggi dibanding bulan Mei yakni 5 kejadian dan bulan April sebanyak 7 kejadian.

David, salah satu anggota Pusdalops mengungkapkan bahwa dalam bulan Juni 2018 Kecamatan Kedungkandang menempati posisi teratas dengan 5 kejadian dan susul Kecamatan Lowokwaru dengan 2 kejadian. Namun kalau ditotal sejak bulan Januari hingga Juni maka jumlah total kejadian mencapai 92.

Kami mencatat total 92 kejadian sejak Januari sampai Juni ini. Bencana terbesar adalah tanah longsor. Dan dari kesemuanya, Kecamatan Kedungkandang terbanyak” ungkap David.

Dalam rilis itu juga disebutkan jumlah kerugian akibat bencana tercatat Rp. 94 juta lebih pada Juni 2018 dan kerugian komulatif hingga saat ini mencapai Rp. 4,34 miliar. Dalam database Pusdalops, jumlah kerugian tahun 2017 mencapai Rp. 6,1 miliar. Ini berarti, dalam pertengahan tahun 2018 jumlah kerugian sudah melewati separuhnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, J. Hartono saat ditemui usai memimpin apel pagi menyebutkan bahwa data-data kejadian berikut jumlah kerugian dapat dijadikan gambaran untuk mengambil langkah-langkah pencegahan (mitigasi). Dari data tersebut dapat diprediksi tren (kecenderungan) kejadian baik berdasarkan jenis kejadian maupun lokasi kejadian.

“Bagi kami (BPBD) data Pusdalops dapat dijadikan input dalam menentukan langkah-langkah mitigasi guna meminimalisir jumlah kejadian maupun jumlah kerugian. Setidaknya BPBD berperan dalam memberikan advokasi penanggulangan bencana” pungkas Hartono.(Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *