BPBD Kota Malang melalui Pusdalops PB hari ini (1/8) merilis rekapitulasi kejadian bencana selama bulan Juli 2018. Dari daftar kejadian yang ada, Pusdalops PB mencatat 13 kejadian bencana yakni 7 kali kebakaran, 5 kali pohon tumbang dan 1 kali tanah longsor.

Jika dibandingkan dengan record data bulan sebelumnya kejadian bencana cenderung ada kenaikan. Bulan Mei lalu teridentifikasi sebanyak 5 kejadian, sedangkan di bulan Juni sebanyak 9 kejadian. Jenis kejadian bencana yang naik cukup signifikan adalah kebakaran dan pohon tumbang. Sebelumnya dalam catatan Pusdalops PB di bulan Juni terdapat 4 kali kebakaran dan 4 kali pohon tumbang.

 

Total Kejadian Bencana Bulan Juli 2018

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa secara akumulasi kejadian bencana hingga bulan Juli 2018 sudah mencapai ratusan. Sedangkan bencana yang mendominasi saat musim kemarau rata-rata kebakaran dan pohon tumbang.

“Data yang kami catat kejadian bencana sebanyak 105 kali. Baik tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, angin kencang sampai kebakaran. Namun di musim kemarau ini kebakaran yang paling mendominasi selain pohon tumbang” papar Hartono.

 

Total Kejadian Bencana Januari – Juli 2018

Dari catatan Pusdalops PB ini pun terungkap bahwa Kecamatan Lowokwaru tertinggi sebagai kawasan rawan bencana dengan 5 kali kejadian disusul Kecamatan Klojen dan Sukun masing-masing dengan 3 kejadian. Tak hanya itu, daftar kerugian yang berhasil dihitung oleh Pusdalops PB untuk bulan Juli ini mencapai Rp. 279 juta. Sedangkan komulatif sejak Januari telah mencapai Rp. 4,6 miliar.

“Tepatnya Rp. 4.627.501.000. Tahun 2017 lalu kerugian yang terdata Rp. 6,1 miliar lebih. Hal ini harus kita waspadai” tutur pria yang akrab dipanggil Hartono ini.

 

Jumlah Kerugian yang Disebabkan Bencana di Bulan Juli 2018

Bencana bisa saja datang kapan saja dan dimana saja. Melihat hal ini, sebagai bentuk kewaspadaan dan mitigasi Hartono meminta warga Malang untuk makin meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang ada di lingkungannya.

“Tahun 2017 lalu kita mengalami 192 kali kejadian bencana. Dengan melakukan kesiapsiagaan dan ketangguhan menghadapi bencana kita berharap bias menekan jumlah kejadian yang otomatis menurunkan jumlah kerugian pula” pungkas Hartono. (Zie/Vws/Ifr)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *