Belum genap seminggu sejak kebakaran yang menimpa Mu’anah (64) warga Jalan Muharto Rabu (22/8/18) silam, kini kebakaran terjadi lagi dan melanda sebuah lahan kosong di Jalan Pisang Agung RT 05/06 Kecamatan Sukun Kota Malang, Jumat (24/8/18) siang.


Seperti yang diceritakan oleh Lucky (33) kepada Div anggota Pusdalops PB, kejadian bermula saat warga usai menunaikan shalat Jumat. Sekitar pukul 13.00 WIB lahan kosong yang ditumbuhi banyak pohon dan rumpun bambu tiba-tiba mengepulkan asap tebal berwarna putih pekat.
Diperkirakan 1 hektar lahan kosong ini hangus terbakar. Sebelumnya asap kebakaran ini juga membuat warga sekitar sesak bernafas dan batuk-batuk akibat tebalnya asap.

Tak hanya itu, Lucky yang berprofesi sebagai satpam perumahan ini terpaksa dibopong ke rumah warga dan diberi alat bantu pernapasan akibat sesak nafas yang dideritanya.

“Kejadiannya berlangsung begitu cepat, kami tak mengira asap yang muncul di barongan ternyata api. Dan api pun semakin berkobar karena angin yang berhembus cukup kencang” tutur Lucky dengan wajah ditutupi masker oksigen.

Penyebab asal usul kebakaran masih simpang siur. Sebagian warga menyebut akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, tapi tak sedikit pula yang warga yang menyebut akibat udara panas yang cukup terik.

“Sepertinya akibat panasnya matahari, ranting dan dedaunan kering saling bergesekan. Sekilas mirip efek kaca pembesar yang bisa membakar kertas” timpal Lucky.

Sedikitnya 5 unit mobil PMK dikerahkan untuk memadamkan api. Kendati tak menimbulkan korban jiwa namun Pusdalops PB menyatakan kerugian mencapai Rp. 3 juta.
Di tempat terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, J. Hartono mengatakan bahwa kebakaran kini tak hanya di wilayah permukiman namun juga merambah ke lahan.

“Sudah banyak kejadian kebakaran lahan kosong. Entah akibat buang puntung rokok sembarangan hingga bakar sampah tidak ditunggui” ucap Hartono.

Hartono berharap warga makin peduli terhadap lingkungannya. Sadar bencana juga merupakan salah satu upaya mitigasi guna meminimalkan risiko bencana. Apalagi di musim kemarau ini potensi kebakaran cukup tinggi karena kelembaban udara rendah serta hembusan angin yang kencang.

“Tak hanya rumah atau bangunan yang kini harus diwaspadai, lahan kosong pun patut kita jaga” pungkas Hartono.(zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *