Bencana kebakaran lahan di Kota Malang sebenarnya dapat diprediksi karena terjadi setiap tahun pada musim kemarau. Namun, praktik menghadapinya ternyata sangat sulit sebab ketidakmampuan manusia dalam mengantisipasi bencana secara sistematis. Kali ini kebakaran tersebut menimpa sebuah lahan tebu siap panen berukuran ± 500 m² di daerah LA. Sucipto Gg. Makam.

Kondisi lahan yang terbakar sesaat setelah api mulai reda

Awal kronologi kejadian yang diketahui oleh Pak Iqbal (Petani tebu yang juga sopir tebu) tersebut saat mengetahui titik api di lokasi kejadian.  “Ketika saya hendak melakukan pemotongan tebu seperti biasanya mas, tiba-tiba pas saya datang api sudah membesar di lahan depan, seketika saya menggerakkan teman-teman petani yang lain untuk berinisiatif memadamkan api dengan cara memotong tebu tersebut, yang penting api tidak menjalar lebih luas lagi” tandasnya ketika memberikan keterangan pada salah satu personil kami.

Lahan tebu yang terletak diareal pemakaman warga sekitar

Salah satu relawan yang kebetulan berada dilokasi kemudian melaporkan kejadian ini ke Pusdalops BPBD Kota Malang lewat Radio Komunikasi, dengan dibantutenaga 4 Personil TRC kemudian menuju ke lokasi kejadian. Sesampainya disana ternyata lahan yang terletak disebelah belakang apinya sudah semakin membesar, dengan tanggap personil TRC dibantu para relawan melakukan pemadaman secara manual dengan memotong batang tebu juga sembari menunggu mobil PMK datang ke lokasi namun tetap tidak bisa diatasi, dikarenakan hembusan angin yang cukup kencang lambat laun membuat api mulai menjalar lebih luas .

Angga, salah satu personil TRC ketika memadamkan api secara manual dengan memotong batang pohonnya

Saat hendak ingin menjinakkan api petugas PMK dihadapkan oleh suatu masalah yakni lokasi kesulitan untuk melakukan pemadaman. Dikarenakan lokasi yang terbakar terletak di bagian paling belakang sendiri, sehingga selang pemadam tidak dapat menjangkaunya. Alhasil mereka tidak kehabisan cara akhirnya petugas PMK berhasil masuk lewat pintu belakang. Kebetulan lokasi kejadian bersebelahan dengan salah satu Pabrik Karet, titik api akhirnya berhasil dipadamkan selang 1 jam kemudian.

Sesaat setelah PMK melakukan pembasahan setelah terhambat akses masuknya ke lokasi kejadian

“Mungkin dugaan sementara penyebab kebakaran ini disebabkan oleh putung rokok, atau bisa juga disebabkan oleh kesengajaan dari petani tebu itu sendiri. Perlu diketahui beberapa metode pemanenan tebu, diantaranya adalah dengan cara dibakar terlebih dahulu untuk mempermudah proses pemotongan tebu” tanggapan Harianto salah seorang personil TRC yang membantu memadamkan api di lokasi kejadian.

Keparahan kebakaran lahan ini tidak lain karena menimbulkan kabut asap yang sangat mengganggu namun juga berdampak ke lingkungan sekitar seperti halnya sebuah makam yang persis berdekatan dengan lokasi kejadian. Diperkirakan kerugian atas kejadian ini mencapai ± Rp. 3.000.000. (Vid/Riz)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *