BPBD Kota Malang –Edukasi dan sosialisasi kebencanaan harus diberikan merata kepada seluruh komponen masyarakat.
Unsur-unsur ini bisa berasal dari warga umum, kelurahan, dunia usaha maupun dunia pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi. Apalagi Kota Malang dikenal luas sebagai kota pendidikan.
Hal inilah yang melatarbelakangi BPBD Kota Malang menginisiasi pembukaan program Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB).
Sekretaris BPBD Kota Malang, Tri Oky dalam sambutannya di depan guru dan siswa-siswi SMKN 1 Janti, Senin (12/11/18) menjelaskan bahwa kegiatan SMAB ini bertujuan memberikan edukasi lebih dini kepada siswa saat terjadi kejadian bencana.
Dikatakan oleh Oky, Kota Malang memiliki potensi berbagai macam bencana alam. Untuk itu kaderisasi dan pembentukan karakter insan yang tangguh bencana harus dibentuk sejak awal yakni lewat jalur kependidikan.
“Jika sejak dini ketangguhan sudah tertanam, Insya Allah kita akan siap menghadapi bencana” tutur Oky.
Lebih lanjut Oky mengungkapkan, ke depan pemerintah berusaha membentuk Kota Malang sebagai kota tangguh bencana. Unsur-unsur penilaian diantaranya terbentuknya kelurahan tangguh yang diikuti oleh sekolah tangguh.
“Kami serius menangani SMAB ini. Kesiapan dan kesigapan Kota Malang yang siap menghadapi bencana tercermin dari ketangguhan warganya dan siswa sekolahnya” ujar pria penyuka badminton ini.
Pelatihan SMAB ini berlangsung sehari, selain diikuti 50 orang perwakilan siswa, juga dihadiri oleh guru dan narasumber dari STIKES Widya Cipta Husada Kepanjen. (zie)