Terdapat 3 (tiga) pilar pelaku penanggulangan bencana, yakni pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Ketiga pilar ini saling terkait satu dengan yang lain. Sehingga tidak ada kesan saling lempar tanggung jawab terkait pencegahan, kedaruratan hingga pasca bencana.

Demikian sekilas sambutan yang disampaikan Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Handi Priyanto saat membuka pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Aparatur Tangguh Bencana” di Hotel Gajahmada Rabu (23/1).

Ditegaskan pula oleh Handi, kegiatan pelatihan bagi aparatur ini penting mengingat salah satu bagian dari visi misi Walikota Malang terpilih adalah menyiapkan dan meningkatkan peran pemerintah dalam penanggulangan bencana. “Kita semua ingin agar semua instansi terkait bisa bahu membahu dan bekerja sama mendukung program ini,” terang Handi.

Handi juga mengatakan, BPBD tidak bisa berjalan sendirian dalam melaksanakan fungsi kebencanaan namun perlu dukungan dari segenap pihak, diantaranya kelurahan-kelurahan. “Anggaran kami terbatas, untuk itu kami menghimbau setiap kelurahan bisa menyisihkan anggaran kebencanaan di setiap dana kelurahan yang diterima,” ujar Handi.

Handi menilai kesiapsiagaan aparatur harus ditingkatkan, minimal mempunyai gambaran bagaimana system dan pola penanganan bencana di wilayahnya. “Setiap ada bencana, kita terkesan gagap dan panic sehingga tidak tahu harus berbuat apa. Untuk itu, informasi-informasi tersebut diberikan dalam pelatihan ini,” tandas pria penghobi otomotif ini.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Tripim Apriliyanto menyampaikan pelatihan aparatur ini diikuti oleh 62 orang peserta yang terdiri atas camat dan lurah se-Kota Malang. Materi pelatihan yang diberikan selain terkait kelurahan tangguh juga diisi dengan materi kebencanaan dengan narasumber dari BMKG Karangploso. (Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *