Kota Malang benar-benar darurat pohon tumbang. Betapa tidak, usai didera hujan cukup lebat jelang tengah malam tadi (22/1) disambung angin yang berhembus kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang di beberapa titik.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops PB, sedikitnya 19 titik lokasi pohon tumbang tersebar di wilayah Kota Malang. Diantaranya adalah Jl. Joyo Agung, Jl. Ahmad Yani Utara, Jl. Puncak Mandala, Jl. Candi Jolotundo, Jl. Lembang, Jl. Limboto Utara, Jl. Tumenggung Suryo, Jl. Danau Toba, Jl. Simpang Wiranaga, Jl. Simpang Sulfat Selatan, Jl. Wisnuwardhana, Jl. Teluk Etna IX, Jl. Raden Panji Suroso, Jl. Urea, Jl. Tretes dan Perumahan Araya. Jenis pohon yang tumbang beragam namun kebanyakan berjenis Ceri dan Sonokeling.

Kejadiannya pun berlangsung cepat dan diwaktu yang bersamaan. Menurut Azis Wijaya, salah satu personil Pusdalops PB menyatakan angin kencang yang melanda tadi malam terjadi sekitar pukul 22.15 hingga 22.30 WIB. Sensor Weather Station milik BPBD mencatat kecepatan angin mencapai 43 km/jam. “Hembusan angin sangat kuat, bahkan di kantor BPBD sendiri turut merasakan kuatnya angin,” tutur Azis.

Lebih jauh diterangkan Azis, guyuran hujan mulai terasa sejak adzan Isya berkumandang. Intensitas hujan mulai gerimis hingga lebat merata di seluruh Kota Malang jelang tengah malam. “Saat hujan mulai agak deras itulah angin berhembus agak kencang,” ungkap Azis.

Azis mengakui, saking banyaknya laporan pohon tumbang yang masuk membuat pihaknya sedikit kewalahan saat mengambil tindakan kedaruratan, meski akhirnya semua bisa tertangani. “SDM kita terbatas, apalagi kejadian juga malam hari,” tambah Azis.

Beruntung selama kejadian tak ada korban jiwa maupun luka-luka. Meski demikian kejadian ini telah membuat beberapa ruas jalan smengalami kemacetan. Beberapa fasilitas umum seperti kabel telepon dan PLN juga putus dan beberapa kawasan permukiman pun gelap gulita.

“Ada beberapa pagar rumah warga yang tertimpa pohon. Kerugian yang dapat kami hitung hingga pagi ini mencapai Rp. 5 juta lebih,” terang pria kelahiran Kediri ini.

Dilansir dari laman BMKG, cuaca ekstrim sedang melanda wilayah Indonesia. BMKG menyebut adanya massa udara dingin dari Asia menjalar masuk ke wilayah Indonesia dan massa udara basah dari Samudra Hindia memasuki perairan selatan Indonesia.

BMKG juga menyebut pola angin Baratan yang kuat mengindikasikan saat ini wilayah Indonesia memasuki puncak musim hujan. Kondisi demikian dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam periode beberapa hari ke depan di sekitar wilayah Indonesia.

“Kami menghimbau masyarakat untuk terus mewaspadai perilaku cuaca beberapa hari ke depan. Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan dengan menjauhi pohon tinggi saat hujan atau angin kencang,” pungkas Azis. (Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *