Bencana tanah longsor seolah terjadi bertubi-tubi di Bulan Februari ini. Kembali, tanah longsor terjadi di rumah Waginem (62th) yang beralamatkan di Jl. Kolonel Sugiono V, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang. Tanah longsor terjadi Senin pagi (18/02/2019) sekitar pukul 10.00 WIB

Berdasarkan hasil kaji cepat Pusdalops BPBD Kota Malang, tanah longsor disebabkan oleh bocornya gorong-gorong sehingga tanah menjadi gembur. Akumulasi dari tingginya curah hujan bulan ini juga memperburuk daya ikat tanah sehingga tanah menjadi labil.

“Sebelumnya tanah sempat mengalami (ambles), terus selang beberapa menit tiba-tiba terjadi longsor”. terang salah satu warga sekitar.

Tanah longsor ini menyebabkan dapur milik Waginem beserta isinya ikut ambrol terbawa material longsor. Tidak hanya berdampak pada dapur saja, tempat cucian juga mengalami ambrol dan satu kamar tidak bisa ditempati. Keadaan ini memaksa Waginem untuk mengungsi ke rumah anaknya.

“Sesaat setelah longsor terjadi, pemilik rumah langsung diungsikan ke rumah anaknya agar terhindar dari longsor susulan”. Tutur Doni, personil Kaji Cepat BPBD Kota Malang.

Beruntung saat terjadi longsor Waginem tidak berada di dapurnya, namun dia harus merugi hingga 20 puluh jutaan.

Menurut data kejadian Pusdalops BPBD Kota Malang, dalam bulan Februari 2019 kejadian tanah longsor sudah tercatat 9 kali. Untuk itu BPBD Kota Malang tidak bosan-bosan menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaannya mengingat bulan Februari 2019 curah hujan di Kota Malang masih tergolong tinggi.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *