BPBD Kota Malang | Edukasi kebencanaan tak mengenal umur dan strata sosial. Setelah sebelumnya menyasar kalangan kelurahan dan pelajar menengah, kini giliran siswa Taman Kanak-Kanak (TK) yang diberi sosialisasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mendatangi TK Negeri Pembina, Selasa (12/3/2019) dan bersama-sama menggelar simulasi serta edukasi kebencanaan kepada 200-an siswa/siswi.

Simulasi dimulai saat sirine tanda gempa bumi meraung keras. Suasana simulasi cukup lancar, meski sesekali tim BPBD harus menahan tawa karena tingkah polah lugu anak-anak TK saat berhamburan menyelamatkan diri menuju titik kumpul.

Penanggung jawab kegiatan, Indra Gita menjelaskan Pendidikan kebencanaan sedianya dimulai dari keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat. Sebagai cikal bakal penerus pelaku pembangunan, anak-anak harus ditanamkan sedari dini pemahaman tentang ungkapan siap untuk selamat.

Indra pun mengungkapkan, BPBD Kota Malang telah menyelesaikan target pembentukan Sekolah Madrasah Aman Bencana atau S/MAB sebanyak 5 sekolah, sehingga total keseluruhan menjadi 15 sekolah.

“TK Negeri Pembina ini menjadi penutup kegiatan S/MAB tahun ini. Sebelumnya kami berkunjung ke SD Arjowinangun 2, SD Bakalankrajan 2, SD IT Mutiara Hati dan SMPN 27,” tutur Indra.

Diakui pula olehnya, tak mudah untuk menjaring animo sekolah dalam pembentukan S/MAB. Selain butuh anggaran yang tidak sedikit, pemahaman tentang pentingnya edukasi dini bagi siswa juga masih minim.

“Kami membuka diri bagi sekolah-sekolah lain yang ingin mendapatkan pelatihan serupa. Dengan harapan generasi tangguh bencana tercapai sehingga negara kuat,” pungkas Indra.

Pewarta : Mahfuzi

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *