Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang | Telah merangkum sejumlah kejadian bencana yang melanda di beberapa lokasi.Berdasarkan data dari Pusdalops PB tercatat 23 kejadian bencana sepanjang bulan April. Terdapat kenaikan jumlah bencana jika dibandingkan bulan sebelumnya yang terdata 18 kejadian bencana.
Hal ini diungkap Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Kota Malang, Badrus Soleh usai mengikuti apel besar kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Lapangan Rampal, Selasa (30/4/19) kemarin.
Badrus menjelaskan, 23 kejadian bencana tersebut terdiri atas 6 kali kejadian genangan air (banjir), 3 kali kebakaran, 11 kali bencana tanah longsor, 1 kali kejadian angin kencang dan 2 kejadian lain-lain. “Terdapat kenaikan sekitar 27 persen, karena bulan lalu (Maret) tercatat 18 kejadian bencana,” terang Badrus.
Lebih lanjut Badrus merincikan kenaikan signifikan ada pada kejadian genangan air dan tanah longsor. Sebelumnya di bulan Maret genangan air terdapat 2 kejadian dan tanah longsor tercatat 3 kejadian. “Tanah longsor di rumah Solikin di Jalan Hasanuddin Dalam Samaan semalam (29/4) merupakan bencana penutup bulan April. Sehingga total kejadian bencana 23 kali,” urai pria berkumis ini.
Selain itu, rusaknya fasilitas umum maupun bangunan milik warga semakin menambah panjang daftar kerugian akibat bencana. Berdasar hasil asesmen Pusdalops PB kerugian akibat bencana bulan April sebesar Rp. 711.302.400,- atau naik 22,29 persen dibanding bulan sebelumnya. “Total kerugian selama tahun 2019 periode Januari – April mencapai Rp. 8,2 miliar,” tambah Badrus.
BPBD Kota Malang terus mengimbau warga dan berupaya bersama-sama untuk menekan angka kejadian bencana. Terlebih lagi musim kemarau sudah di depan mata, ancaman kebakaran kian meningkat. “Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap setiap ancaman bencana. Tak hanya kebakaran saja, tapi bencana apapun yang bisa mengancam jiwa dan lingkungan harus diwaspadai. Tingkatkan kesiapsiagaan kita,” pungkasnya.
Pewarta : Mahfuzi