BPBD Kota Malang |Berita dan informasi kebencanaan kini menjadi isu yang sangat seksi. Diakui atau tidak, hal ini merupakan dampak pemberitaan masif pasca bencana hebat seperti tsunami Aceh, tsunami Palu, gempa Lombok, erupsi Gunung Sinabung, Gunung Merapi mapun banjir Wasior yang banyak meninggalkan derita korban bencana.
Di lain pihak, informasi dan data yang akurat guna program mitigasi bencana sangat dibutuhkan, terutama yang diprioritaskan pada deseminasi dan penguatan kemampuan dan ketangguhan masyarakat untuk menghadapi bencana.
Menjembatani kebutuhan ini, Radio Republik Indonesia (RRI) Malang menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Malang Raya dan membentuk kerjasama penyiaran informasi guna kepentingan mitigasi bencana.
“Kerjasama ini sangat bermanfaat, bagi BPBD kami sangat terbantukan karena program penyebarlusan informasi akan lebih efektif karena cakupan pendengar cukup luas,” ungkap Alie Mulyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Kamis (17/10/19) usai acara penandatanganan.
Sebelumnya Alie menyatakan, masyarakat perlu diberikan edukasi kebencanaan secara benar dan komprehensif. Masyarakat harus dilatih untuk mengetahui dan mengukur potensi bencana yang berada di lingkungannya. Dengan teridentifikasinya potensi dan ancaman bencana, selanjutnya strategi menghadapi ancaman bencana dapat dipetakan. Tujuan utamanya agar risiko akibat bencana dapat dihindari.
“Misalnya ada rumah warga berdiri di belakang bangunan kaca, atau di bawah gedung tinggi. Maka saat terjadi gempa harus menghindari kaca atau menjauh dari gedung itu,” terang Alie menambahkan.
Meski demikian pria yang hobi bermain tenis ini menyebut bencana jangan dianggap sebagai momok yang menakutkan. Adaptasi dengan bencana perlu dilakukan yakni dengan melakukan proses adaptif serta menempatkan strategi yang tepat maka risiko akibat bencana dapat dihindari.
“Edukasi itu misalnya jangan pernah mendidik masyarakat untuk panik saat terjadi bencana. Melainkan dengan melatih serta meningkatkan kemampuan evakuasi mandiri, Insya Allah risiko bencana akan tereduksi,” sambung Alie.
Sementara itu Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Malang, Teguh Yuli Astuti mengatakan RRI sebagai agen pemerintah mempunyai tugas memberikan layanan informasi, pendidikan, kontrol dan perekat sosial kepada masyarakat termasuk diantaranya konten-konten kebencanaan.
“Kerjasama ini akan sangat membantu kedua belah pihak dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Kesediaan BPBD Kota Malang untuk berpartisipasi sangat kami apresiasi,” tutur Yuli usai acara.
Selain dengan BPBD se Malang Raya, LPP RRI Malang juga menandatangani MOU dengan PMI dan Damkar se Malang Raya. Selanjutnya LPP RRI Malang akan menyediakan ruang dan waktu siar kepada pihak BPBD untuk memberikan konten acara mitigasi.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Yusufi