BPBD Kota Malang | Musim hujan tak lama lagi datang. Tanda-tandanya pun sudah mulai nampak hari-hari belakangan ini. Mulai dari hawa udara yang panas di malam hari dan angin yang berhembus kencang seperti Minggu (20/10/19) kemarin. Tak tanggung-tanggung kecepatan angin pun mencapai 55 km/jam memaksa BPBD Kota Malang menyerukan himbauan waspada angin kencang.
Dalam terminologi bencana, angin kencang masuk kategori bencana hidrometeorologi. Seperti diketahui, bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh beberapa parameter meteorologis seperti kelembaban, curah hujan, suhu dan angin. “Dampak atau efek angin kencang salah satunya adalah pohon tumbang. Kasus pohon tumbang sering terjadi sepanjang musim hujan,” seperti yang dituturkan Mahfuzi, Analis Bencana BPBD Kota Malang, Senin (21/10/19).
Mahfuzi kemudian menjelaskan, penyebab pohon tumbang di Kota Malang selain diterpa angin kencang juga akibat akar atau batang pohon yang lapuk. Lambat laun pohon tak cukup kuat menahan beban akhirnya doyong dan tumbang.
Selain itu, menyitir laporan Pusdalops PB Kota Malang, pria kelahiran Banjarmasin ini menyebutkan terdapat 6 jenis pohon yang sering tumbang. Yakni pohon Ceri (Muntingia calabura), Sepatu Dea (Spathodea), Trembesi (Albizia saman), Kecrutan (Spathodea campanulate), Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Sengon (Paraserianthes falcataria). “Sepanjang 2018 saja terdapat 54 kasus pohon tumbang. Sementara itu di 2019 sudah tercatat 21 kali pohon tumbang. Potensi dan ancamannya akan meningkat seiring datangnya musim hujan,” sambung Mahfuzi.
Salah satu kelemahan enam tanaman tersebut adalah karakter akarnya yang agak serabut sehingga membuat tanaman ini kurang kokoh. Permasalahan yang timbul di lingkungan adalah jika mendapat terpaan angin kencang. Pada beberapa kasus yang tercatat di Pusdalops PB, pohon-pohon tersebut cukup sering tumbang ketika terjadi angin kencang. “Selain akibat dipicu angin kencang, kondisi pohon yang kurang sehat turut pula meningkatkan peluang terjadinya pohon tumbang,” imbuh Mahfuzi.
Beribu manfaat sejatinya terdapat jika menanam pohon di pinggir jalan, di halaman maupun di kebun. Mulai dari tanaman komersial, anti polutan, penghias rumah, produksi oksigen hingga pohon pelindung dari cuaca terik. Meski demikian, kelemahan yang timbul akibat karakter pohon cukup sebanding dengan manfaat yang dirasakan. “Intinya kami (BPBD) mengimbau agar warga berhati-hati saat melintas di jalanan yang ada pohonnya. Apalagi merasakan ada angin kencang segeralah menjauh dari pohon-pohon besar. Mengenali ciri-ciri enam pohon di atas juga perlu sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan,” pungkasnya.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Ilham