BPBD Kota Malang | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang kembali menggelar sosialisasi dan simulasi pada Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Simulasi dan sosialisasi dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tlogowaru 1 Kecamatan Kedungkandang, Jumat (25/10/19), yang diikuti seluruh guru beserta 204 murid.
Menurut Nur Asmi, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang, kegiatan SPAB ini sebagai upaya pengurangan resiko bencana serta mendidik siswa untuk memahami pentingnya mitigasi bencana sejak dini.
“Paradigma baru penanggulangan bencana adalah preventif terencana, pengurangan resiko, desentralisasi dan urusan bersama. Preventif berarti upaya antisipasi sebelum bencana terjadi sehingga risiko bencana bisa direduksi,” terang Asmi usai simulasi.
Asmi menjelaskan, di dalam struktur SPAB akan ada tim evakuasi internal yang bertanggungjawab melakukan penanggulangan bencana. Seperti mengarahkan siswa ke titik evakuasi sampai mendata siswa saat di titik kumpul. Anggota tim evakuasi bisa terdiri dari siswa didik, guru, komite sekolah, penjaga sekolah, pihak keamanan, pedagang sekitar sekolah, serta masyarakat.
“Hal utama yang harus diketahui adalah saat evakuasi jangan berlari, jangan berisik, jangan mendorong dan jangan kembali. Dalam beberapa kasus, jatuhnya korban malah bukan karena bencananya, melainkan jatuh dan terinjak-injak akibat kepanikan luar biasa,” ujar Asmi menambahkan.
Hingga kini SPAB atau Sekolah Aman Bencana yang telah dibentuk berjumlah 22 sekolah. Yakni 13 sekolah yang terbentuk secara mandiri, dan 9 sekolah yang dibiayai oleh APBD Kota Malang.
“Kegiatan pra bencana dengan fokus mitigasi bencana berbasis edukasi adalah konsep baru penanggulangan bencana. Kalau dulu, pemerintah bergerak hanya saat terjadi bencana, namun kini upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana lebih ditekankan, tentunya dengan menggandeng partisipasi masyarakat,” sambungn Asmi.
Tahun ini BPBD Kota Malang merampungkan pembentukan 5 SPAB dari target 8 SPAB. Asmi berharap sekolah yang belum membentuk SPAB dapat secara mandiri melaksanakan kegiatan sekolah aman bencana.
“Edukasi kebencanaan adalah salah satu arahan Presiden Jokowi, terutama bagi siswa usia dini. Kemandirian dalam kegiatan SPAB mencerminkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya pengurangan risiko bencana, khususnya di lingkungan sekolah,” pungkasnya
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Yusufi