BPBD Kota Malang | Tugas mengedukasi bencana bagi siswa sekolah sejatinya milik semua pihak. Tak peduli pemerintah, swasta, masyarakat bahkan pihak sekolah pun turut bertanggung jawab.
Bentuk edukasi bencana bisa bermacam-macam, mulai dari sosialisasi, pelatihan, rapat, publikasi hingga simulasi. Namun sayangnya, tak semua sekolah mengetahui SPAB dan maksud baik program tersebut bagi peserta didiknya.
“Dalam penbentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana atau SPAB, BPBD berusaha mengikutsertakan pihak sekolah agar siswa didik mengenal apa itu bencana dan bagaimana meminimalkan ancaman bencana di lingkungan sekolah,” tutur Alie Mulyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Kamis (7/11/19) saat simulasi gempa di SDN Kauman 1.
Alie menambahkan, pihaknya ingin predikat Malang sebagai kota tangguh bencana terwujud di 2022, dimana salah satu tiang penyangganya adalah dunia pendidikan yang kuat dan tangguh menghadapi bencana.
Meski begitu, Alie menyebut pihaknya tak bisa jalan sendirian tapi butuh dukungan guru-guru, murid, kepala sekolah dan unsur lain di lingkungan sekolah.
“Kita sebenarnya punya program dan punya kegiatan, tapi dananya terbatas. Jika inisiatif datangnya dari pihak sekolah, kami rasa sangat bagus,” ucap Alie.
Hal serupa disampaikan Nur Asmi, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang. Menurutnya BPBD Kota Malang melalui petugas pemantau bencana menyisir sekolah-sekolah yang bersedia mengikuti program SPAB. Lewat pemantau ini pula sekolah diimbau membentuk SPAB.
“Kendala kita ada dua hal yakni anggaran yang terbatas dan SDM di BPBD yang kurang. Semisal pihak sekolah mampu dalam pelaksanaan, kenapa tidak,” ujar ibu tiga putra ini.
Jumlah SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Malang ada 375 buah namun yang teredukasi program SPAB hanya 24 sekolah. Hal ini tentu jadi perhatian serius BPBD untuk mensosialisasikan dan mengajak sekolah lain untuk bergabung.
“Kami akan terus menebar ajakan untuk membentuk dan melaksanakan SPAB. Dukungan sekecil apapun akan sangat bermanfaat dan menjadi pemicu kami untuk melaksanakan program menjadi lebih baik,” pungkas Asmi.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Yusufi