Tak jauh beda dengan bulan lalu, kejadian kebakaran masih mendominasi jumlah bencana pada bulan Agustus 2020. Setidaknya ada 7 kejadian kebakaran dengan rincian: 4 kebakaran bangunan, 2 kebakaran lahan dan 1 sisanya kebakaran kendaraan. Kebakaran bangunan terjadi karena korsleting listrik dan beberapa diantaranya faktor kelalaian manusia. Akibat kejadian kebakaran, 2 orang mengalami luka bakar (saat terjadi kebakaran kendaraan) dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Untuk bencana hidrometeorologi seperti angin kencang (puting beliung) dan genangan air juga ikut “urun” bencana pada kemarau ini. Hal ini terjadi karena adanya fenomena gelombang Ekuator Rossby di Laut Jawa yang berperan terhadap pembentukan awan hujan. Kemudian keadaan tersebut diperparah dengan adanya gelombang Madden Julian Oscilation (MJO) yaitu sebuah gelombang atmosfer yang membawa massa udara basah dari barat (Samudra Hindia) ke timur. Puncaknya pada Minggu sore (16/08/2020) terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai Iebat disertai angin puting beliung sehingga menyebabkan beberapa pohon tumbang, 8 rumah rusak ringan dan 2 lainnya mengalami rusak sedang. Selain itu ruas jalan Soekarno Hatta Kecamatan Lowokwaru juga ikut tergenang air dengan ketinggian 10 – 15 cm.
Beriringan dengan kejadian hidrometeorologi diatas, musibah laka air terjadi di wilayah Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Korban atas nama Samsul Arifin (26 th) dinyatakan hilang pada Minggu sore (16/08/2020) sesaat setelah korban terpeleset dan hanyut di Sungai Brantas. Pada hari ke-4 OPSAR Gabungan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di wilayah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Korban hanyut sepanjang ±10,423 km dari titik awal kejadian.
Kejadian pohon tumbang dalam bulan Agustus 2020 tercatat sebanyak 3 kejadian. Kejadian pohon tumbang terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Klojen. Penyebab utamanya adalah akar dan batang yang sudah lapuk dengan dipicu cuaca yang cukup berangin. Akibat kejadian pohon tumbang, 1 mobil, 1 sepeda motor dan sebuah becak tertimpa pohon. Selain itu, atap kanopi sebuah warung rusak berat dan kabel listrik putus.
Selain bencana di atas, kejadian tanah ambles melengkapi kejadian bencana bulan Agustus 2020. Tanah ambles terjadi di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun. Kejadian diawali dengan lubang kecil pada bulan Juli 2020 lalu. Setelah berselang 1 bulan, lubang semakin membesar dan terjadi ambles. Belum diketahui penyebab pasti tanah ambles ini, namun diduga kuat penyebabnya yaitu struktur tanah yang labil sehingga tanah mengalami ambles.
Berdasarkan uraian di atas, total kejadian Agustus 2020 ditambah dengan kejadian pandemik Covid-19 berjumlah 15 kejadian bencana baik alam maupun non-alam. Total kerugian akibat bencana Agustus 2020 ditaksir mencapai ± Rp. 213.203.000,- yang mana 42% adalah kerugian akibat kebakaran, 23% kejadian pohon tumbang, 18% kejadian tanah ambles dan 17 % sisanya kejadian angin puting beliung.