Guratan kesedihan terpancar di wajah Abdul Syukur (63). Warga Jalan Kedawung Gang IX Nomor 46 Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru terpaksa merelakan sebagian rumahnya ambruk hingga rata dengan tanah.
Kisah pilu ini, seperti yang diceritakan kembali oleh Yusufi, personil Pusdalops PB bermula saat istri Abdul Syukur, Sri Suwarni sehari sebelumnya melihat bagian pondasi rumahnya mengalami retak-retak.
Merasa tak khawatir atas retakan ini, Suwarni tak menghiraukannya, meski yang bersangkutan tetap beraktivitas di bagian dapur dan kamar mandi.
Suasana lantas berubah mencekam layaknya film aksi, saat dimana warga bersiap menjalankan shalat Jumat (1/2/19), sekitar pukul 11.00 WIB Suwarni merasakan getaran hebat disertai suara gemuruh berasal dari bagian belakang rumah. Wanita 55 tahun ini lantas bergegas ke dapur dan menyaksikan kamar mandi serta kamar tidurnya ambruk rata dengan tanah.
“Ibu Sri Suwarni saat itu berdua dengan anaknya di rumah. Suami beliau sedang tak ada. Begitu melihat rumahnya ambruk beliau histeris sembari berteriak minta tolong,” ucap Yusufi.
Atas kejadian ini, anak pemilik rumah, Lia Kurnia (30) kemudian menghubungi warga dan ketua RT untuk meminta tolong.
Menurut Yusufi, rumah yang dihuni empat jiwa ini dibangun di bibir anak sungai. Yusufi menduga, amblasnya sebagian rumah Abdul Syukur ini akibat pondasi rumah yang sudah tak kuat lagi menahan beban.
“Tanah di tepi anak sungai ini terlihat gembur, kan sering kena air. Nah daya rekat pori-pori tanah makin berkurang ditambah beban rumah di atasnya,” terangnya.
Saat berita ini diturunkan, TRC beserta personil Pusdalops PB tengah melakukan pembersihan material dan evakuasi barang-barang yang berhamburan di badan sungai. Beruntung tak ada korban luka maupun cedera atas kejadian ini, namun kerugian yang diderita Abdul Syukur diperkirakan mencapai belasan juta rupiah.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Div Endless