BPBD Kota Malang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang telah menyelenggarakan salah satu Program Kerja Pelatihan pada Kamis (23/02). Bertema Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kab/Kota, Pertolongan di Air dan Komunikasi Kebencanaan. Pelatihan berlangsung di Hotel Grand Cakra dengan beberapa Materi yang disampaikan langsung oleh para narasumber yang berkompeten di bidangnya. Pada Materi pertama kita mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan penguatan relawan atau masyarakat dalam kebencanaan yang berjudul Sinergi, Memperkuat Kewaspadaan Meningkatkan Ketangguhan Hadapi Risiko Bencana disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Malang Ibu Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si.
“Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang subur tetapi merupakan daerah rawan bencana, Per 10 Oktober kejadian bencana di Indonesia tahun 2022 sebanyak 2.740. Pada Kota Malang khususnya, telah dilaporkan sebanyak 481 kejadian terbanyak terkait bencana hidrometeorologi (banjir dan cuaca ekstrim) pada Tahun 2022.” ujarnya
Selain Faktor Internal, isu strategis kebencanaan di Kota Malang juga perlu ditinjau dari perspektif lansekap Brantas Hulu yang terdiri dari Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang. Pemerintah Kota Malang berkomitmen meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana dengan cara mengembangkan kerjasama jejaring Kota Berketahanan, meningkatkan kapasitas masyarakat di kawasan rawan bencana, mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan penguatan fleksibilitas dalam tata ruang, kebencanaan dan adaptasi perubahan iklim.
Kelurahan Tangguh Bencana menjadi bagian penting penguatan peran serta masyarakat. Masyarakat dan organisasi kemasyarakatan memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk berperan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah dengan mengutamakan kerukunan dan solidaritas sosial sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Malang No.01 Tahun 2017. “Jumlah Kelurahan di Kota Malang yang sudah masuk Program Kelurahan Tangguh Bencana sebanyak 77,19%.” ujar Ibu Ida Ayu Selaku Asisten 1 Walikota Malang.
Setelah memahami materi terkait Sinergi, Memperkuat Kewaspadaan Meningkatkan Ketangguhan Hadapi Risiko Bencana, dilanjutkan dengan materi Komunikasi Kebencanaan oleh Yudhi Lukman Selaku Ketua DPPOW RAPI Wilayah 31 Kota Malang. “RAPI merupakan Organisasi Komunikasi Radio Antar Penduduk satu-satunya yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah resmi bagi Pemilik Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk.” ujarnya
Pada kesempatan ini RAPI sendiri menyampaikan materi yang bertema Komunikasi Bencana. “Komunikasi pada saat bencana bisa melalui berbagai hal baik itu secara modern maupun radar, sesuai dengan Prinsip Komunikasi yaitu dapat dimengerti, saling memahami, dan saling mengerti.” ujar Yudhi Lukman selaku Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia. Tidak hanya memberikan materi di Hotel Grand Cakra, BPBD juga memberikan praktik langsung di Kolam Renang Salsabila yang berlokasi di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Menghadirkan Instruktur yang berkompeten dalam bidang Water Rescue, para peserta diajarkan bagaimana cara penyelamatan di air, MFR, dan survival. “Tenggelam merupakan penyebab kematian tertinggi di Dunia, bagaimana cara pertolongan darurat di air semua akan diajarkan pada hari ini.” ujarnya
Sesuai dengan rekomendasi dari WHO, ada beberapa teknik pertolongan saat tenggelam menggunakan strategi GO-berenang, ROW-Mendekat dengan perahu, TROW-Lempar, dan REACH-Gapai olah gerak perahu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang Berharap dengan terlaksananya kegiatan ini para Relawan mampu mengembangkan diri serta kemampuan untuk dapat menjadi garda terdepan saat terjadinya suatu bencana dan mampu memberikan edukasi untuk masyarakat yang terdampak agar tidak mengalami panik berlebihan.