Hujan deras yang mengguyur kota Malang dalam beberapa hari serta masih banyaknya warga Kota Malang yang mendirikan bangunan rumah di atas bantaran sungai kembali menimbulkan plengsengan rumah warga ambrol. Kali ini plengsengan rumah ibu Wiji Dwi Lestari warga jalan Rajawali No. 10 RT. 09 RW. 02 Kecamatan Sukun mengalami longsor.
Longsornya plengsengan di bagian bawah rumah bu Wiji di kelurahan Sukun diketahui pertama kali pada Selasa (15 Agustus 2015) malam hari. Saat itu kondisi kota Malang juga tengah diguyur hujan dan arus sungai tengah tinggi. Karena penahan tebing sungai sudah lemah akhirnya longsor.
Meski demikian, beruntung dalam peristiwa ambrolnya plesengan itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tapi bangunan dapur tidak bisa di gunakan karena dindingnya sudah retak. Namun demikian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Kota melalui tim Pusdalops dan TRC BPBD Kota Malang melakukan metigasi dengan memasang tanggul sementara yang terbuat dari sirap bambu dan karung yang telah diisi pasir yang berguna mencegah longsor susulan.
Menyikapi terjadinya bencana itu, Wahyu Kabid Kedaruratan dan logistic BPBD kota Malang saat ditemui usai meninjau lokasi bencana menyatakan jika kejadian itu di duga akibat factor cuaca dan kondisi plesengan yang sudah rapuh
“rumah khususnya bagian dapur sekarang kondisinya bahaya, bangunan dapur itu sekarang posisinya dalam keadaan menggantung dan rawan ambrol, Untuk itu kami melarang untuk melakukan aktifitas di ruang dapur tersebut,” jelasnya.