Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Kamis 10 November 2016 telah diadakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang bertema “Satukan Langkah Untuk Negeri”. Inspektur Upacara pada kegiatan ini adalah Wakil Walikota (Wawali) Malang Drs. H Sutiaji. Upacara yang dilaksanakan di halaman depan Balaikota Malang ini bertujuan untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
Dalam sambutan Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Wawali menyampaikan bahwa peringatan peristiwa “pertempuran 10 November 1945” di Surabaya sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memakan korban jiwa yang sangat besar, sehingga memberi pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah “politik ketakutan”, melainkan “politik harapan”. Seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Oleh karena itu, semangat kepahlawanan merupakan semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan serta semangat membentuk dan membangun negara.
Untuk mencapai peri-kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sejalan dengan orientasi trisakti tersebut, pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla menawarkan visi transformatif: “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.”
Mengambil kutipan dari Bung Karno bahwa “kelemahan jiwa kita ialah, bahwa kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar-negeri, kurang percaya-mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong-royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau enak dan ‘cari gampangnya saja’. dan itu semua, karena makin menipisnya ‘rasa harkat nasional’, makin menipisnya rasa ‘national dignity’, makin menipisnya rasa bangga dan rasa-hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri.” diharapkan dapat mendorong gerakan revolusi mental melalui gerakan hidup baru dalam bentuk Perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan dan Peningkatan serta pembangunan cara berfikir, cara kerja, cara hidup yang baik.
Kegiatan Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November ini dilanjutkan dengan penyerahan Tali Asih untuk Veteran RI sebagai berikut :
1. Samirin, Jl.Panglima Sudirman, DHC 45
2. Suharjo, Jl.Panglima Sudirman, DHC 45
3. Martina, Jl.Panglima Sudirman, Veteran (LVRI)
4. Rachmad, Jl.Panglima Sudirman, Veteran (LVRI)
Selanjutnya dilakukan penyerahan penghargaan Lomba Kearsipan SKPD Kelurahan Se-Kota Malang sebagai berikut:
1. Juara I, Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun
2. Juara II, Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing
3. Juara III, Kelurahan Rampalcelaket Kecamatan Klojen
Diakhir acara Wawali meresmikan Pameran Produk Unggulan Mikro Kecil dan Menengah Kota Malang dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke 71 Provinsi Jawa Timur 2016 dan Peringatan Hari Pahlawan 2016.(Lr/AK)