Malang merupakan kota dengan kondisi topografi yang khas. Dengan kontur dataran yang berbukit dan dibelah oleh beberapa sungai besar membuatnya rawan terhadap ancaman bencana. Terdapat banyak jenis kejadian bencana seperti tanah longsor, genangan air, puting beliung bahkan kebakaran ada di Kota Malang.

Demi upaya meminimalisir kejadian bencana hingga besarnya kerugian yang diderita maka perlu dibentuk tim pemantau kesiapsiagaan bencana. Untuk itu BPBD Kota Malang telah membentuk Tim Pemantau di beberapa kelurahan. Kapabilitas dan keterampilan Tim Pemantau ini harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Untuk itu, pagi ini Jumat 2 Maret 2018 BPBD mengadakan Pelatihan Teknis Pemantau. Acara yang diikuti lebih dari 25 orang dibuka oleh Kalaksa BPBD Kota Malang, J. Hartono.

Hartono menyebutkan bahwa Tim Pemantau ini adalah ujung tombak BPBD dalam konteks pencegahan dan kesiapsiagaan, sehingga kemampuan Tim Pemantau sangat perlu ditingkatkan. “Ibaratnya lini depan dalam pencegahan bencana, maka tim pemantau adalah leadernya” kata Hartono.

Pria yang akrab dipanggil Pak Har ini juga menyebut bahwa berdasarkan data 2017 terdapat 192 kejadian bencana. Sedangkan tahun 2016 sekitar 80 an kejadian. Untuk itu, fungsi pencegahan dalam meminimalisir kejadian bencana harus selalu terkoordinir. “Seperti ada trend kenaikan bencana dari 80 menjadi 192. Kita upayakan selain membentuk tim pemantau juga membentuk kelurahan tangguh” tambah Hartono. (Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *