Kamis (2/8/18), BPBD Kota Malang mengadakan Rapat Pembahasan Detail Engineering Design (DED) pada lokasi bencana yang terjadi sepanjang Tahun 2018. Rapat diikuti oleh anggota Tim Kerja Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITU-PASNA) yang terdiri dari Dinas PUPR, Disperkim, Dinas Sosial dan Barenlitbang Kota Malang. BPBD turut mengundang Lurah Kotalama sebagai wilayah yang kerap didera bencana. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Heru Prijantono mengungkapkan bahwa rapat ini merupakan salah satu agenda rutin Timker JITU-PASNA guna menindaklanjuti bencana yang terjadi di Kota Malang.
“BPBD memiliki Kewajiban melaksanakan Penanggulangan Bencana mulai dari Pra, Saat Kejadian dan Pasca Bencana. Tindak lanjut dari Pasca Bencana adalah menghitung kebutuhan dan menyusun Perencanaan Teknis pada lokasi yang terjadi bencana” terang Heru. Heru juga menyebut DED yang dibuat oleh BPBD Kota Malang nantinya akan dikoordinasikan dengan dinas teknis. Selain menyamakan persepsi mengenai pelaksanaan kegiatan juga untuk mereview rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Materi rapat berupa penyajian DED yang telah disusun dan dokumentasi pada saat kejadian bencana. Pembahasannya diwarnai diskusi antara perencana dengan peserta rapat.
“Rapat pembahasan ini diharapkan dapat menyempurnakan perencanaan yang dibuat BPBD, sehingga masukan dan tanggapan dari anggota Tim Kerja dan peserta Rapat dapat kami tindak lanjuti dalam bentuk program kegiatan” tambah pria berkumis ini.
Perencanaan kegiatan yang baik akan berdampak pada terselenggaranya pelaksanaan kegiatan. Sehingga harapan kedepannya adalah program yang dilaksanakan oleh BPBD dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Malang. (Nof/Vid)