Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat jumlah kejadian bencana selama empat tahun terakhir.
Data yang terekam merupakan refleksi pelaksanaan program-program penanggulangan bencana, khususnya sejak OPD BPBD Kota Malang berdiri di awal 2015 lalu.
Tercatat kurang dari 100 kejadian selama 2015, 108 kejadian di tahun 2016, 192 kejadian bencana selama 2017 dan per Desember 2018 sebanyak 201 kejadian.
Data ini terkesan ironik dengan program mitigasi bencana, karena jumlah kejadian trend nya naik tiap tahun. Tapi benarkah demikian?
Tri Oky Rudianto, Sekretaris BPBD Kota Malang saat dikonfirmasi mengakui kenaikan jumlah bencana ini. Namun Oky membantah kenaikan jumlah bencana ini merupakan kegagalan program penanggulangan bencana di OPD-nya.
“Memang trend-nya naik tapi bukan berarti program kami salah sasaran” ungkap Oky.
Lebih jauh diterangkan Oky, sejak BPBD didirikan tahun 2015 banyak warga yang belum mengenal BPBD. Hal ini berdampak dari jumlah bencana yang dilaporkan warga ke Pusdalops PB.
“Dulu, yang lapor jika ada bencana sedikit sekali. Itu pun kadang beberapa minggu bahkan sebulan baru kami terima” tukas pria penghobi bulutangkis ini.
Namun kini, berkat beberapa program sosialisasi dan penyebaran informasi yang sistemik dan berkelanjutan membuat warga Malang kian paham dan langsung melapor saat mengalami bencana.
Frekuensi laporan yang masuk lewat hotline Pusdalops PB kini makin tinggi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penanggulangan bencana.
“Kadang kejadian ringan juga dilaporkan, bahkan saat tawon bersarang di rumah warga pun dilaporkan ke kami” ujar Oky sembari tertawa.
Di samping itu, survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2017 lalu menyatakan hampir 80% warga Malang puas akan layanan BPBD. Ini berarti pula program di tiga fase (pra bencana, saat bencana dan pasca bencana) berjalan cukup bagus.
“Hingga kini kami berkomitmen akan terus memberikan layanan terbaik bagi warga Malang. Tentunya dukungan dan feedback masyarakat sangat kami butuhkan demi kesempurnaan”ucap Oky.
Menutup pembicaraan, Oky kembali menyisipkan informasi bahwa BPBD Kota Malang menyediakan sambungan kedaruratan hotline di 08113770502, 0341-714844 dan atau lewat repeater BPBD Kota Malang. (Zie)