BPBD Kota Malang | Menurut data kejadian bencana 2018, terdapat kenaikan sekitar 16 persen jumlah kejadian dibanding periode 2017 lalu. Tren kenaikan ini kini tengah dibahas oleh BPBD sebagai bahan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Ditemui usai memberikan pengarahan dalam rapat staf, Senin (4/1/19) lalu Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Handi Priyanto menegaskan pihaknya akan menekan angka kejadian bencana lewat upaya pencegahan dan deseminasi.

Handi juga menyebut dalam menghadapi tantangan kerawanan, potensi dan dampak kejadian bencana pihaknya akan fokus pada beberapa hal.

Pertama, tahun ini BPBD kembali membentuk 5 kelurahan tangguh, Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB), optimalisasi tim pemantau bencana dan sosialisasi kebencanaan. “Semua itu adalah program mitigasi, secara tidak langsung bertujuan menurunkan angka kejadian,” ungkap Handi.

BPBD ketika melakukan Pelatihan Pendampingan Kelurahan Tangguh di Kelurahan Tlogomas

Handi kembali melanjutkan, hal kedua yang bakal dilakukan BPBD adalah penambahan sarana prasarana dan peningkatan kapasitas SDM disamping pengadaan logistik bagi korban bencana. “Kita berencana menambah armada transportasi, juga melakukan diklat tanggap darurat,” terang Handi.

Lebih jauh Handi menjelaskan kapabilitas dan kemampuan personil akan solid dengan dukungan sarana prasarana yang mumpuni. Sehingga response time kejadian bencana juga meningkat. “Saat tanggap darurat yang dibutuhkan kecepatan dan ketangkasan, agar korban jiwa dan luka tertangani dengan benar,” tutur pria penghobi otomotif ini.

Penanganan Pasca Bencana berupa bantuan kawat bronjong

Hal terakhir yang akan dilakukan BPBD adalah meningkatkan bantuan berupa rekontruksi pasca bencana. Handi menyatakan infrastruktur yg direkontruksi harus terjamin kelayakan, kekuatan dan keamanannya. “Build Back Better dan Safer adalah jargonnya, sehingga apa yang kita bangun kembali harus lebih baik dan lebih aman sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,” ucap Handi.

Seperti diketahui, sepanjang 2018 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat 223 kejadian bencana. Sebagian dari bencana ini telah mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, perumahan warga hingga merenggut korban jiwa maupun luka. (Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *