BPBD Kota Malang langsung sigap mengambil langkah antisipatif menyusul kejadian angin kencang yang menumbangkan belasan pohon di 19 titik di Kota Malang.
Menurut Sekretaris BPBD Kota Malang, Tri Oky Rudianto, pihaknya telah menentukan langkah antisipatif demi persiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrim beberapa hari ke depan. Apalagi BMKG telah menyerukan agar semua pihak waspada terkait potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
“Hal utama adalah kita menyiagakan seluruh personil BPBD. Baik ASN nya maupun TRC dan Pusdalops,” kata Oky.
Selain personil, beragam peralatan penanggulangan bencana juga telah disiapkan baik alat transportasi, alat keselamatan diri, peralatan evakuasi hingga pendukung lainnya.
“Langkah ini kita ambil sebagai wujud kesiapan BPBD dalam melayani dan melindungi warga Malang terhadap potensi bencana yang mengancam.” tambah Oky.
Berkaca atas kejadian Selasa malam (22/1) lalu dimana kecepatan angin yang terdeteksi weather station milik BPBD mencapai 43 km/jam, Oky mengungkapkan pihaknya akan menempatkan windsock (kantung angin) tambahan di beberapa titik. Saat ini, windsock yang sudah terpasang berada di Kantor BPBD Kota Malang dan di atas jembatan kaca Kampung Warna-Warni.
“Tiga windshock lainnya akan kita pasang di Balaikota, Kampung Biru dan Kampung Putih,” ujar pria asli Purworejo ini.
Melansir laman http://indoaviation.co.id windsock adalah sebuah benda berbentuk kerucut yang dirancang untuk menunjukkan arah angin dan relatif kecepatan angin. biasanya ditempatkan di samping runway (landasan pacu) di sebuah bandara. Warna dari windsock ini biasanya menggunakan warna orange agar dapat terlihat jelas pada siang hari dan menggunakan sebuah tiang.
“Pemasangan windsock ini ditujukan sebagai alat bantu pengurangan risiko bencana. Dengan melihat arah angin serta kecepatannya, kita bisa mengambil langkah cepat dan tepat saat terjadi angin kencang,” tutup Oky. (Zie)