BPBD Kota Malang | Hujan sedang dengan durasi cukup lama pada Kamis (24/01/19) malam, membuat aliran anak sungai Brantas menjadi deras. Derasnya aliran sungai ini menggerus tanah yang berada dekat jembatan Janti, Jl. Keben II Timur, Bandungrejosari.

Pusdalops PB menerima laporan longsor pada hari ini, Jum’at (25/01/19) pagi sekitar pukul 08.55 WIB dan segera menugaskan personil TRC untuk melakukan kaji cepat terkait dampak longsor.

Diduga sebelumnya tanah sudah mengalami retak, sehingga saat tergerus aliran yang deras, keadaan tanah menjadi labil. Saat mencapai titik jenuh, tanah yang labil ini tidak mampu menahan beban rumpun pohon bambu yang berada di atasnya. Akibatnya tanah terjadi longsor bersamaan dengan rumpun bambu.

“Material longsor sepanjang kurang lebih 12 m, lebar sekitar 3 m, dan tinggi sekitar 4 m. Longsoran juga menutup aliran sungai”, tutur Doni, personil di bidang kedaruratan dan logistik.

TRC bersama Satgas DPUPR membersihkan sisa longsoran guna menormalisasi aliran sungai

 

Terhambatnya aliran sungai ini berpotensi meluapnya sungai pada saat terjadi hujan. Maka dari itu sebagai tindak lanjut, TRC BPBD Kota Malang segera melakukan normalisasi sungai bersama Satgas DPUPR.

“Kami masih melakukan pembersihan longsor, namun mengingat kondisi medan yang cukup sulit dan cuaca tidak mendukung, kegiatan ini dihentikan untuk sementara waktu”, tambahnya.

BPBD Kota Malang terus menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana yang bisa terjadi mengingat selama Januari merupakan puncak musim hujan

“Saat terjadi hujan sedang hingga lebat, tingkatkan kewaspadaan kita, khususnya yang bertempat tinggal di bantaran sungai” pungkas pria penyuka olah raga basket ini.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *