Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang kian gencar mensosialisasikan pembentukan Sekolah Madrasah Aman Bencana (S/MAB).

Selain merupakan program utama pemerintah, juga sebagai bentuk komitmen dan kepedulian BPBD terhadap pendidikan kebencanaan kepada siswa didik usia dini.

Pengetahuan kebencanaan dinilai perlu untuk disampaikan sejak dini mengingat potensi kerawanan di Kota Malang yang cukup tinggi, seperti gempa bumi, kebakaran, tanah longsor dan juga angin kencang.

Sehari setelah pembentukan S/MAB dan simulasi di SDN Bakalankrajan 2, Kamis (21/2) semalam, kini giliran SDN Arjowinangun 2 yang dibentuk dan diberikan edukasi kebencanaan.

Sekretaris BPBD Kota Malang, Tri Oky Rudianto mengatakan, melihat potensi bencana ini maka perlu ditanamkan pendidikan kebencanaan kepada masyarakat termasuk murid sekolah.

“Budaya siaga bencana dan budaya aman di sekolah harus dibangun. Caranya melalui peningkatan kapasitas institusi sekolah beserta warga sekolah,” katanya, Jumat (22/2) saat memberi sambutan.

Selain menyebarkan edukasi kebencanaan kepada sekolah-sekolah, menurut Oky, BPBD juga telah memfasilitasi pembentukan S/MAB lebih dari 10 sekolah.

“Saya sangat mengapresiasi pihak sekolah seperti SDN Arjowinangun 2 dan sekolah lain yang bersedia memberi tempat dan waktu guna sosialisasi ini,” imbuhnya.

Sebelum sosialisasi kepada seluruh murid, guru dan orangtua murid dimulai, dilakukan simulasi gempa bumi terlebih dahulu. Simulasi yang diikuti 450 siswa berikut 23 guru berlangsung lancar.

Salah satu guru kelas, Yusrotul Mifta menganggap simulasi dan sosialisasi bencana menambah pengetahuan dan pengalaman, khususnya untuk mengurangi risiko bencana.

“Pemahaman harus diberikan sejak dini dan terus menerus, jangan terhenti di satu generasi saja. Anak-anak didik yang lulus dan yang baru masuk harus pula diedukasi dengan baik,” pungkasnya.

 

Pewarta : Mahfuzi
Editor : Div Endless

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version