HUJAN SEJAM, 22 TITIK BANJIR KEPUNG KOTA MALANG

Sedikitnya 22 lokasi terendam banjir akibat hujan yang mengguyur Kota Malang, Kamis sore (28/3/2019) kemarin. Meski singkat, hujan yang turun pukul 15.30 hingga 16.30 WIB itu menyebabkan beberapa ruas jalan dan kawasan permukiman tergenang luapan air.

Luapan air hujan ini menyebabkan genangan dimana-mana dengan tinggi antara 30 cm hingga 75 cm. Hal ini memaksa TRC dan Tim Kaji Cepat turun untuk pengecekan di lapangan.

Data Pusdalops PB Kota Malang merincikan lokasi yang terserang genangan air tersebut adalah seputar Jalan Ahmad Yani (depan Carrefour), Jalan Letjen S. Parman, Jalan Bantaran Kelurahan Tulusrejo, Jalan Letjen Sutoyo Kelurahan Lowokwaru, Jalan Sulfat, Jalan Mawar Gang IV, Jalan Candi Kalasan, Jalan Industri Barat, Jalan Borobudur RT.03/RW.08, Jalan Plaosan Barat Gang II, Jalan Bungur, Jalan Veteran (parkiran basement Matos), Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Pekalongan Dalam RT.04/RW.02, Jalan Simpang Setaman, Jalan Selorejo, Perumahan De Cluster Nirwana, Jalan Tenaga Utara (depan Kelurahan Blimbing), Jalan LA. Sucipto Gang VII dan Gang XVII, Jalan Lodan Gang Buntu, SMP 18 Jl. Soekarno-Hatta No. A-394 dan Jalan Ikan Hiu Kelurahan Purwodadi.

Tak hanya itu, akibat curah hujan intensitas tinggi ini juga menyebabkan dua lokasi mengalami longsor. Lokasi longsor pertama di Jalan Permadi RT.07 RW.04 Kelurahan Polehan. Tebing sepanjang ± 3,5 meter dengan ketinggian ± 3 meter longsor dan berdampak pada jalan setapak selebar ± 1 m di depan rumah milik Sunojo dan Eko. Selain itu pekarangan rumah bagian belakang milik Wartoyo tertimbun material tanah.

Sementara tanah longsor di titik kedua terjadi di Jalan LA. Sucipto Gang XXV RT.05 RW.01 Kelurahan Blimbing yang disebabkan oleh meluapnya aliran air Sungai Kuncen. Akibatnya plengsengan rumah milik Nur Khamid ambrol sepanjang ± 3 meter dengan ketinggian ± 2.5 meter. Warga seputar lokasi juga menyebut luapan air sungai sempat merendam 3 rumah warga.

Meski durasi hujan cukup singkat, namun banjir di 22 lokasi tersebut menyebabkan kerugian yang tak sedikit. Selain peralatan rumah tangga, banyak barang dagangan di toko sembako di Jalan Industri Barat yang turut terendam air. Tak hanya itu, kandang ayam beserta 13 ayam kampung milik warga juga hanyut terbawa arus. Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp. 16.500.000,-

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Handi Priyanto mengatakan saat kejadian curah hujan yang turun intensitasnya cukup tinggi. Alat Weather Station milik BPBD mencatat tinggi hujan mencapai 30,7 mm.

“Curah hujannya cukup tinggi, selain karena saluran drainase tidak cukup menampung debit yang masuk,” terang Handi

Pasca kejadian, Handi memerintahkan untuk melakukan tindakan tanggap darurat yakni dengan pemberian terpal dan karung pasir untuk mencegah adanya longsor susulan, dan pemberian sembako serta makanan siap saji bagi korban longsor sebanyak 3 KK.

“Kami berharap warga tetap waspada terhadap perubahan cuaca. Meski hujan kian jarang, tapi ancaman dan potensi bencana tetap mengintai,” pungkasnya.

Pewarta : Mahfuzi
Editor : Yusufi

Loading

Leave a Comment

Kepala Pelakasana BPBD Kota Malang

Drs. Prayitno, M.AP.

Facebook Updates
Kantor BPBD Kota Malang
Pages view

Loading