BPBD Kota Malang | Hari Kesiapsiagaan Bencana bertujuan untuk membangun budaya sadar bencana dengan cara latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.
Berkaitan dengan hal tersebut, BPBD Kota Malang menggelar pelatihan relawan beserta simulasi bencana banjir dan longsor di Kelurahan Tulusrejo pada Minggu (28/4/2019). Acara ini melibatkan sekitar 60 orang relawan dan dihadiri Lurah, Plt Kalaksa BPBD Kota Malang beserta Kabid, Kasi dan Staf BPBD Kota Malang.
Acara yang bertempat di depan kantor Kelurahan Tulusrejo ini didahului oleh sambutan dari Lurah Tulusrejo, Nina Sudiarty, S.STP, M.Si. Dalam sambutannya, Nina mengatakan bahwa Kelurahan Tulusrejo merupakan daerah rawan banjir dan longsor. Ini terbukti dari beberapa kejadian banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Tulusrejo.
“Memang perlu dilakukan simulasi evakuasi banjir dan longsor agar masyarakat mempunyai bekal apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana tersebut”, imbuhnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Drs. Tripim Apriliyanto, menyebutkan acara ini tidak hanya fokus pada simulasi bencana banjir dan tanah longsor tetapi juga ada materi tentang dapur umum.
“Simulasi bencana ini memang ada keterkaitan dengan dapur umum, untuk itu kami juga mengundang Bapak Anung dari Tagana Dinsos Kota Malang sebagai pematerinya.” Tukasnya disela-sela membuka acara.
Saat memberikan materi dapur umum, Anung menjelaskan bahwa dapur umum tidak hanya sekedar memasak, namun harus bisa memetakan juga.
“Perlu ada perencanaan dan penghitungan kebutuhan saat dapur umum didirikan”, tuturnya
Setelah acara penyampaian materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi evakuasi banjir dan longsor. Tampak antusiasme warga mengikuti simulasi bencana sehingga simulasi berjalan dengan lancar.
Relawan Kelurahan Tulusrejo mendapatkan apresiasi dari Plt Kalaksa BPBD Kota Malang karena sudah membentuk kelurahan tangguh mandiri dan telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan simulasi ini.
“Hanya ada 1 evaluasi, yaitu luar biasa” pujinya saat menutup acara.
Sebelumnya pada tanggal 26 April juga dilakukan kegiatan simulasi evakuasi gempa bumi di beberapa tempat. Diantaranya di KPP Pratama Malang Utara, KPPN Malang, KPKNL Malang, Kanwil Dirjen Pajak Jatim III, dan SDN Sawojajar 1.
Melalui HKB meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan mulai dari individu, keluarga dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana. Selain itu HKB bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong sadar bencana, kerelawanan para stakeholder baik di tingkat pusat maupun daerah.