Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melalui Pusdalops PB menyebut terjadi penurunan kasus kejadian bencana periode Mei 2019.
Dalam laporan akhir bulanannya, Pusdalops PB telah mencatat 13 kejadian bencana selama periode Mei 2019. Pusdalops telah tercatat 6 kali tanah longsor, 6 kali kebakaran dan 1 kali kejadian lain-lain.
Bila ditelusuri, penurunan jumlah kejadian bencana mencapai 50%. Sebelumnya diketahui, dalam bulan April tercatat 23 kasus, yang terdiri atas 6 kasus genangan air (banjir), 3 kasus kebakaran, 11 kasus bencana tanah longsor, 1 kasus kejadian angin kencang dan 2 kejadian lain-lain.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang, Nur Asmi menyatakan penurunan kejadian bencana ini merupakan dampak dari fase transisi musim hujan ke musim kemarau. Akibatnya, beberapa kasus bencana hidrometereologi tereduksi signifikan seperti genangan air, air kencang, tanah longsor dan juga pohon tumbang.
“Ini kan masih (masa) perubahan antar musim, hujan sudah jarang sehingga beberapa bencana berkurang,” tutur Asmi saat ditemui usai halal bihalal di Balaikota Malang, Senin (10/6/19).
Nur Asmi juga menambahkan, kerentanan bencana juga bergeser seiring dengan perubahan musim. Saat kemarau, kebakaran menempati urutan teratas kerentanan terjadinya bencana.
Asmi pun tak menampik bahwa kerja keras BPBD untuk memberikan pemahaman dan imbauan untuk sadar bencana berbuah manis. Lewat pembelajaran di kelurahan tangguh, latihan serta simulasi bencana sedikit banyak mempengaruhi penurunan jumlah kejadian bencana.
Namun, Nur Asmi berharap penurunan kuantitas kejadian bencana tidak membuat BPBD dan masyarakat jadi kendor dalam mewaspadai potensi bencana.
“Jangan senang dulu, saat ini belum masuk puncak musim kemarau. Bisa jadi potensi dan kerawanan meningkat. Warga kami imbau untuk terus mengamati dan melaporkan jika ada hal-hal yang bisa meningkatkan potensi bencana. Yang penting hati-hati dan terus waspada,” pungkasnya.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Div Endless
