BPBD Kota Malang | Beberapa minggu terakhir aktivitas seismik di Pulau Jawa terpantau meningkat. Selain gempa bumi di beberapa lokasi, juga terekam erupsi gunung berapi di waktu yang hampir bersamaan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa bencana bisa saja datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu.
“Saat bencana datang, korban maupun pengungsi pasti diliputi kepanikan luar biasa dan yang terpikirkan hanyalah bagaimana menyelamatkan diri. Di saat itulah kebutuhan selama keadaan darurat pasti sulit terpenuhi,” ujar Nur Asmi, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang, usai apel rutin Selasa (13/8/19).
Diterangkan oleh Asmi, belajar dari kejadian gempa Palu dan Donggala kita akhirnya sadar bahwa bencana bisa datang kapan saja. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bersiap sebelum bencana itu terjadi. Salah satunya dengan menyiapkan Tas Siaga Bencana. “Kebutuhan hidup selama masa kedaruratan umumnya disuplai oleh bantuan yang diberikan setelah satu dua hari kejadian berlangsung. Itupun jika jalur transportasi berhasil dijangkau. Nah, selama jeda menunggu bantuan datang itulah kita harus memenuhi sendiri apa yang kita butuhkan,” ucap Asmi.
Ibu tiga anak ini lantas memaparkan, Tas Siaga Bencana adalah keharusan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Persiapan dimulai dengan mendiskusikan dan mencatat barang-barang apa saja yang keluarga butuhkan. Ukuran tas pun sedapat mungkin yang sedang saja dan cukup menampung kebutuhan selama tiga hari.
Selanjutnya Asmi merincikan daftar barang yang harus dipersiapkan dalam Tas Siaga Bencana seperti surat-surat penting (KTP, ijazah, akta lahir), pakaian untuk 3 hari (pakaian dalam, jaket, handuk, jas hujan, celana), makanan ringan tahan lama (mie instan, biskuit, abon, cokelat), obat-obatan ringan, alat komunikasi (radio, HP, changer HP, kabel), alat penerangan (senter, korek api, lilin, headlamp), uang secukupnya, peluit, masker dan perlengkapan mandi (sabun, sikat gigi, odol, sisir). “Barang-barang itu dimasukkan dalam satu tas. Sedapat mungkin tasnya berwarna terang dan ditaruh di lokasi yang mudah dijangkau misalnya di ruang tamu atau dekat pintu keluar,” imbuh Asmi.
Kota Malang memang tak pernah mengalami bencana besar dan masif. Bencana yang ada selama ini pun bersifat lokal meski sejujurnya potensi gempa bumi, erupsi gunung berapi hingga banjir besar bisa saja terjadi. “Tak ada salahnya menyiapkan diri menghadapi bencana. Salah satunya dengan menyediakan Tas Siaga Bencana. Percayalah, semisal terjadi kebakaran pun, kita beruntung karena sebagian dokumen penting hingga kebutuhan pribadi sudah ada,” tutupnya.
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Yusufi