Urusan penanggulangan bencana nyatanya tak melulu berkutat di kedaruratan dan penyelamatan jiwa saat kejadian bencana. Sebagai wakil pemerintah, BPBD berkepentingan membentuk dan menempa ketangguhan masyarakat terhadap ancaman dan potensi bencana.
Dalam konteks pengurangan risiko bencana (PRB), BPBD dituntut banyak untuk melakukan bimbingan, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat sebagai objek pertama jika bencana melanda. Hal ini adalah ejawantahan perubahan mindset (pola pikir) penanggulangan bencana untuk menekan angka kerugian dan target zero victims (nihil korban bencana).
Atas motif itulah, Walikota Malang menargetkan tahun 2022 seluruh kelurahan di Kota Malang telah membentuk Kelurahan Tangguh Bencana (Keltang) sebagai wujud partisipasi warga dalam kesiapan menghadapi bencana.
Hal ini disampaikan oleh Ir. Indra Gita, MM Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kota Malang, usai melakukan safari ke 5 kelurahan, Kamis (29/8/19).
Indra mengatakan, untuk memenuhi target Kota Malang menuju sebagai Kota Tangguh Bencana, pihaknya bakal membentuk lagi 11 (sebelas) kelurahan tangguh. Dengan demikian total jumlah keltang akan bertambah menjadi 36 kelurahan.
Data BPBD Kota Malang menyebutkan hingga bulan Agustus tercatat 25 kelurahan telah membentuk kelurahan tangguh. Untuk Kecamatan Blimbing terdapat 5 kelurahan yakni : Kelurahan Pandanwangi, Jodipan, Ksatrian, Polehan dan Bunulrejo. Kemudian dari Kecamatan Kedungkandang ada 5 kelurahan yaitu : Kelurahan Kotalama, Kedungkandang, Mergosono, Sawojajar dan Cemorokandang. Sedangkan Kecamatan Klojen terdapat 5 kelurahan diantaranya Kelurahan Bareng, Penanggungan, Kiduldalem, Oro-Oro Dowo dan Samaan. Selanjutnya di Kecamatan Lowokwaru terdapat 7 kelurahan yakni Kelurahan Merjosari, Tlogomas, Tulusrejo, Tasikmadu, Mojolangu, Jatimulyo dan Ketawanggede. Dan di Kecamatan Sukun terdiri atas 3 kelurahan yaitu Kelurahan Bandungrejosari, Tanjungrejo serta Pisangcandi.
Atas capaian ini, Indra optimis target 57 kelurahan menjadi keltang akan terwujud. Untuk membentuk 11 kelurahan tangguh tersebut, Indra yang mantan Lurah Sukoharjo menyatakan pihaknya melakukan audiensi terlebih dahulu dengan pimpinan di tiap kelurahan. Hal ini untuk mengetahui kelurahan mana yang sudah siap menerima program keltang.
“Kami sudah bersilaturahmi ke lurah Buring, Bumiayu, Arjowinangun, Kebonsari, Bakalankrajan, Bandulan, Gadingkasri, Dinoyo, Lowokwaru dan Purwodadi. Sambil kami paparkan konsep dan program keltang ini, dengan harapan para lurah minimal memiliki gambaran dan pemahaman tentang keltang terhadap mitigasi bencana,” terang Indra.
Sementara itu Lurah Puwodadi, Agus Tri Hartadi menyambut baik rencana pembentukan kelurahan tangguh di wilayah yang dipimpinnya. Agus menyebut pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam bentuk keadministrasian dan tata kelola kepengurusan.
“Ini adalah langkah positif, dan setiap hal-hal yang positif harus didukung. Setelah ini kami akan kumpulkan sebagian warga untuk menindaklanjuti rencana pembentukan keltang ini.” tandasnya
Pewarta : Mahfuzi
Editor : Div Endless