BPBD Kota Malang | Sebagai wilayah yang memiliki kontur beragam dan curah hujan cukup tinggi, Pemerintah Kota Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memperbaiki berbagai struktur bangunan air yang mengalami kerusakan pasca longsor awal tahun lalu.

Struktur bangunan air yang bakal diperbaiki adalah dinding penahan tanah (plengsengan) dan berada di tujuh lokasi.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan, meminimalkan potensi longsor serta genangan air yang kerap melanda wilayah tersebut.

Lokasi perbaikan rekonstruksi tersebar di beberapa kelurahan, diantaranya di Kelurahan Kota Lama, Tlogomas, Jodipan, Mojolangu, Samaan dan Tulusrejo. Ketujuh paket perbaikan plengsengan ini menguras pembiayaan sebanyak Rp. 250 juta yang berasal dari APBD Perubahan 2019.

Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kota Malang, Zerry Rizky mengatakan perbaikan dinding penahan tanah (plengsengan) tersebut untuk mengembalikan fungsi bangunan sebagai penahan bahaya longsor serta memberikan fungsi tampungan debit bagi aliran air. Perbaikan struktur bangunan air ini cukup vital mengingat lokasi longsor berada di bibir sungai serta ditinggali banyak penduduk.

“Sebentar lagi musim hujan datang, kita (BPBD) sebagai penyelenggara penanggulangan bencana harus menjalankan fungsi mitigasi struktural. Perbaikan plengsengan adalah salah satu langkah mitigasi longsor dan genangan air,” ucap Rizky, Jumat pagi (20/9/19).

Seperti diketahui BPBD Kota Malang telah merampungkan perbaikan delapan titik (lokasi) yang terkena dampak bencana tanah longsor. Delapan lokasi tersebut antaranya Jalan Muharto Kota Lama, Jalan Kedawung dan Jalan Kendalsari Tulusrejo, Jalan Kanjuruhan Tlogomas, Jodipan, Jalan Kresno Polehan, Jalan Ir. Rais Tanjungrejo serta Klayatan Bandungrejosari.

Meski proses pelaksanaan konstruksi terkendala musim hujan dan sisa waktu kurang lebih 2,5 bulan, Rizky menampik kekhawatiran keterlambatan masa konstruksi. Risky bahkan optimis ketujuh paket akan selesai tepat waktu.

“Pihak rekanan kami minta menggunakan waktu sebaik-baiknya. Optimalkan pemanfaatan peralatan dan tenaga agar proyek selesai tepat waktu. Perhatikan pula mutu dan kualitas bangunan,” pungkas Rizky.

Pewarta : Mahfuzi
Editor : Div Endless

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *