BPBD Kota Malang | Berdasarkan pengamatan visual selama kurun waktu April 2021, kondisi cuaca Kota Malang didominasi cuaca cerah berawan. Hujan ringan hingga lebat juga beberapa kali terjadi dengan durasi antara ±15 menit hingga paling lama 1 jam. Weather station BPBD Kota Malang mencatat akumulasi curah hujan pada bulan April 2021 sebesar 102.5 mm. Bila dibandingkan bulan lalu (Maret 2021), curah hujan bulan ini mengalami penurunan 73% atau menurun dari 383.5 mm menjadi 102.5 mm. Berdasarkan data tersebut, curah hujan menurun dari kategori tinggi menjadi kategori menengah.
Sejalan dengan menurunnya curah hujan, bencana hidrometeorologi juga ikut mengalami penurunan dengan jumlah 7 kejadian bencana yang terdiri dari 2 banjir, 3 tanah longsor dan 2 cuaca ekstrem. Bencana banjir terjadi kelurahan Pandanwangi hingga berdampak ±12 rumah terendam selama ± 1 jam setelah hujan reda. Bencana banjir lainnya terjadi di sepanjang saluran drainase Jl. Ir. Rais di mana air surut ±25 menit setelah hujan reda. Untuk kejadian tanah longsor terjadi di sekitar pinggiran sungai di kelurahan Jatimulyo, Pandanwangi dan Kesatrian. Tanah longsor menyebabkan 1 plengsengan ambrol, 1 bangunan rusak sedang dan akses jalan warga rusak. Sementara kejadian cuaca ekstrem menyebabkan 4 atap rumah warga rusak, 1 dahan pohon patah dan 1 pohon tumbang hingga menimpa sebuah mobil. Selain bencana hidrometeorologi tersebut, tercatat juga 1 kejadian lain-lain (dahan pohon patah akibat pelapukan), 3 kejadian bencana non alam (kebakaran bangunan) ditambah 1 bencana non alam yang masih terjadi (pandemic covid 19) dan 1 kejadian gempa bumi yang menyebabkan 1 kejadian bencana tanah ambles. Dari rincian tersebut diperoleh total bencana pada bulan April 2021 sebanyak 14 kejadian bencana.
Meski bencana hidrometeorologi mengalami penurunan, namun ada 1 kejadian bencana yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak ringan hingga sedang dan 2 orang mengalami luka ringan. Kejadian tersebut adalah bencana alam gempa bumi yang terjadi pada Sabtu, 10 April 2021 sekitar pukul 14.00 WIB dengan magnitudo 6.1 SR. Gempa yang mengguncang seluruh wilayah Malang raya ini berpusat di Samudra Hindia pada 102 km barat daya Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Di Kota Malang saja setidaknya tercatat 4 bangunan rusak ringan dan 4 bangunan lainnya mengalami rusak sedang. Tidak ada hanya itu, kejadian gempa bumi ini juga menyebabkan 2 orang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan atap.
Tidak seperti hujan/badai yang bisa diprediksi sehingga masyarakat memperoleh peringatan dini, gempa bumi tidak bisa diprediksi secara pasti kapan dan dimana akan terjadi. Maka dari itu, seluruh unsur pentahelix harus selalu waspada setiap saat dengan cara menerapkan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi. Langkah-langkah mitigasi tersebut yaitu antara lain : membangun bangunan sesuai dengan konstruksi aman gempa, mempersiapkan perabotan rumah tangga yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa, menyiapkan jalur evakuasi di lingkungan sekitar tempat tinggal, mengadakan simulasi secara berkala agar terlatih dalam evakuasi mandiri, dan mengikuti informasi terkait kebencanaan sesuai arahan pemerintah melalui BMKG, BNPB ataupun BPBD setempat.
BPBD Kota Malang terus berupaya secara maksimal dalam menanggulangi bencana baik pra, saat dan setelah bencana. Pada tahap pra bencana, BPBD melakukan himbauan kepada masyarakat dan melakukan koordinasi antar instansi terkait peringatan dini BMKG yang berpotensi terjadi bencana. Saat terjadi bencana, BPBD bersama instansi terkait melakukan evakuasi dan pertolongan dengan memberikan bantuan kedaruratan dan logistik kepada warga yang terkena bencana. Demikian pada tahap pasca bencana, BPBD Kota Malang juga berkoordinasi dengan dinas terkait guna memulihkan keadaan korban terdampak bencana.