BPBD Kota Malang (12/3/18) – Tiga pilar pelaku utama penanggulangan bencana diantaranya yakni Pemerintah, lalu Dunia usaha dan Masyarakat. Ketiga komponen ini saling terkait dan berhubungan satu sama lain dalam upaya pencegahan, penanganan tanggap darurat hingga rehab rekon pasca bencana. Sejak dibentuknya BPBD Kota Malang 3 tahun silam, berbagai macam upaya telah dilakukan guna meningkatkan kerjasama dan hubungan baik antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat dan meningkatkan kapasitas keterampilan petugas BPBD.

Merealisasikan hal tersebut, Senin 12 Maret 2018 BPBD mengadakan Pelatihan teknis pemantau dari unsur internal BPBD. Menurut J. Hartono, Kalaksa BPBD yang membuka acara tersebut mengatakan bahwa sinergisitas dengan unsur masyarakat (warga) sangat penting. “BPBD tidak bisa jalan sendiri, tapi harus dibantu oleh masyarakat dan dunia usaha. Nah sebelumnya SDM petugas kita sudah harus ditingkatkan” kata Hartono.

Acara yang diikuti sekitar 25 orang peserta, dimaksudkan agar petugas pemantau bisa memanfaatkan fasilitas aplikasi pembuat laporan pra-bencana berbasis android. Sehingga kejadian bencana bisa diminimalisir atau setidaknya jumlah kerusakan dan kerugian bisa dikurangi. Senada dengan Hartono, Sugeng salah satu peserta dari unsur TRC menyebutkan bahwa pelatihan ini sangat berguna. “Kami kira android sekedar buat aplikasi chatting di HP, eh tahunya bjsa juga buat memantau bencana” ungkap Sugeng.

Pelatihan direncanakan selama 2 hari, dan selain mendapatkan pembekalan teori peserta juga akan melakukan praktik di lapangan. (Zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *