BPBD KOTA MALANG – Warga Kota Malang tampaknya kini harus berhati-hati dan waspada, pasalnya ancaman kebakaran kian masif di penghujung musim kemarau. Betapa tidak, menurut catatan Pusdalops PB Kota Malang per September ini saja terdapat 14 kali kejadian kebakaran atau meningkat 100% dibanding bulan Juli yang “hanya” 7 kejadian dan meningkat 60% dari kejadian bulan Agustus sebanyak 9 kali kejadian. Tak pelak catatan ini harus menjadi evaluasi tersendiri bagi BPBD Kota Malang.

Wahyu Santoso, supervisor Pusdalops PB saat ditemui menyatakan keprihatinannya. Wahyu menyebut bahwa dari total 23 kejadian bencana di Kota Malang, 14 diantaranya adalah kebakaran. Akibat kejadian kebakaran ini tentunya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

“Kebakaran di bulan September adalah puncaknya. 14 kali kebakaran baik di lahan kosong maupun permukiman warga semakin mempertegas bahwa musim kemarau rentan dengan kebakaran” ucap Wahyu.

Dari catatan Pusdalops PB juga terungkap, selain kebakaran juga terdapat 2 kali kejadian tanah longsor, 5 kali pohon tumbang dan 1 kali angin kencang. Sedangkan total kejadian selama Januari – September 2018 adalah 144 kali kejadian.

Masih menurut catatan Pusdalops PB, kejadian terbanyak berada di Kecamatan Blimbing dengan 7 kejadian, Sukun sebanyak 6 kejadian, Kedungkandang 5 kejadian, Klojen dengan 3 kejadian dan Lowokwaru sebanyak 2 kejadian. Dari seluruh kejadian kebakaran, umumnya disebabkan oleh kelalaian dan korsleting listrik. Tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.

“Korsleting listrik dan lupa mematikan tungku saat memasak menjadi penyebab utama dalam kejadian kebakaran yang kami asesmen. Unsur kelalaian sangat dominan, untuk itu unsur manusianya harus diberi lagi pemahaman dan diedukasi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi” tutur Wahyu.

Beruntungnya tak ada korban jiwa, namun terdapat 2 orang korban luka-luka akibat terkena ujung kayu yang terbakar. Sedangkan kerugian harta benda yang mencapai Rp. 319 juta. Sedangkan total kerugian akibat bencana periode Januari – September adalah Rp. 5,3 miliar.

“Kami berharap warga Kota Malang makin sadar akan potensi bencana di lingkungan masing-masing. Tingkatkan kesiapsiagaan dan kenali bahayanya sehingga risiko bencana dapat kita kurangi. Jika membutuhkan informasi apapun itu, jangan segan-segan bertanya ke kami” pungkas Wahyu menutup pembicaraan. (zie)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *