BPBD Kota Malang | Jumat pagi (1/11/19) suasana sekolah di SMPN 25 mendadak gaduh. Raungan sirine memecah keheningan. Tak lama kemudian terdengar seruan untuk berlindung dari bahaya gempa bumi.

Teriakan kepanikan 383 pelajar disertai tangis siswa puteri menambah suasana kian mencekam. Bahkan ada siswa yang berlari tak tentu arah mendengar keriuhan di lingkungan sekolah.

Kepanikan mereda ketika tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang meminta seluruh siswa menuju titik kumpul sembari menyebut bahwa aksi ini hanya simulasi belaka.

Dwi Juli, salah satu guru kelas 7 mengatakan pihak sekolah sengaja tidak memberitahu siswa didik akan adanya simulasi gempa bumi. Hal ini untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan siswa jika sewaktu-waktu ada bencana sungguhan.
“Iya memang tidak diberitahu. Tujuannya agar mereka bisa menerapkan langkah darurat apabila gempa terjadi saat jam sekolah,” ucap Dwi Juli yang akrab dipanggil Ibu DJ oleh para siswa.

Dwi mengatakan kegiatan edukasi bencana maupun simulasi sangat berguna untuk menambah wawasan siswa. Hal ini tentu beralasan agar siswa terlatih dan tanggap serta bisa menyampaikan apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat.

Hal senada disampaikan Gatot, pengajar kelas 7 ini mengatakan pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BPBD Kota Malang dalam membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Gatot juga berharap hal ini terus dilanjutkan meski siswa mereka telah lulus.
“Kegiatan ini harus rutin dilaksanakan. Sangat bermanfaat bagi siswa dan juga guru pengajar. Banyak lho yang tak tahu kalau ada gempa ternyata harus melindungi kepala,” imbuh Gatot.

Sementara itu, Alie Mulyanto Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang meminta kepada guru-guru dan juga siswa untuk menularkan informasi yang didapat saat simulasi ini. Ia berharap lewat simulasi ini seluruh unsur sekolah bisa mengetahui pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
“Agar terhindar dari bencana, lakukan 2 hal utama yakni kenali potensi bencananya apa. Kemudian pastikan strategi yang dilakukan untuk meminimalkan risiko bencananya,” tutur Alie saat memberi sambutan usai simulasi.

Edukasi dan simulasi bencana di SMPN 25 merupakan bagian dari kegiatan SPAB yang dilaksanakan BPBD Kota Malang. Tercatat ada 23 sekolah yang melaksanakan SPAB dan tahun ini BPBD Kota Malang telah rampung membentuk 6 SPAB dari target 8 SPAB.

Pewarta : Mahfuzi
Editor : Very

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *